SEJARAH KWARTIR DAERAH SUMATERA UTARA
DAN BUMI PERKEMAHAN PRAMUKA SIBOLANGIT
DAN BUMI PERKEMAHAN PRAMUKA SIBOLANGIT
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis No.5 Medan Kecamatan Medan Petisah , Kota Medan – Sumatera Utara dan luasnya 2118 M2, yang sebelumnya adalah tanah milik Jasdam II/BB. Sesuai dengan Keputusan Presiden 238 Tahun 1961 bahwa Penyelenggaraan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia ditugaskan kepada perkumpulan GERAKAN PRAMUKA dan Badan-badan lain yang sama sifatnya atau yang menyerupai perkumpulan GERAKAN PRAMUKA dilarang adanya.
Sejak
diresmikannya Gerakan Pramuka di Indonesia, beberapa Pembina Pramuka di
bawah pimpinan Wakil Asisten 5 Kas Kodam II/BB mengadakan survey /
peninjauan kebeberapa tempat disekitar Kota Medan, dan Kabupaten Deli
Serdang guna mencari tempat yang layak untuk dijadikan dikantor Kwartir
Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara maupun Bumi Perkemahan Pramuka
yang layak untuk dijadikan tempat kegiatan Pramuka. kemudian
pada tahun 1961 para pengurus Pramuka Kwartir Daerah menumpang di
kantor BPPK DAM-II/BB Front Nasional Sumatera Utara di Jalan
Jakarta/Imam Bonjol No.43 Medan, sekarang Gedung AURI, dulunya milik”
Rex Concren “ yang diambil alih penguasa Perang Daerah. Pada waktu itu
Ka Kwarda yang pertama dijabat oleh Kakak Yusuf Sardjono masa bakti
1961 s/d 1963 beliau adalah seorang Guru di sekolah Swasta Taman Siswa
Medan.
Dikarenakan induk
kepemimpinan pada saat ini sedang bergejolak masa pergerakan partai
Komunis maka Ketua Kwartir Daerah dipimpin oleh seorang Pamen
Kodam-II/BB Yakni Kolonel Inf.Djoel Kifli Owni dari tahun 1963 – 1964
berkantor di Jalan Letjen.Suprapto No.6 (Eks Gedung pengadilan Tinggi
tentara) Kemudian pada tahun 1964 s/d 1968 digantikan oleh seorang
Pamen Kodam-II/BB yakni Kolonel Faesal Muchtar yang saat itu bergabung
dengan Pendam-II/BB dan Kwartir Cabang Medan yang beralamat di
jalan.Tengku Daud No.10 (Eks Gedung Perusahaan Belgia “ Socfindo)
Melihat
kenyataannya perkembangan Gerakan Pramuka demikian pesat, maka Bupati
KDH TK.II Deli Serdang Bapak Baharuddin Siregar selaku Andalan Urusan
Keuangan Kwardasu dengan persetujuan Gubernur KDH. TK I. Sumatera Utara
Bapak Marah Halim Harahap menyerahkan tanah secara berangsur /
bertahap menjadi 100 ha, kemudian menjadi 200 ha dan terakhir menjadi +
300 ha. Pada musim Liburan
sekolah para Pramuka yang 99 % adalah pelajar sering mengadakan
perkemahan di tempat ini, mendapatkan rekreasi yang sehat dialam
terbuka dengan biaya relatip murah setelah banyak waktu yang terpakai
di Kota. Pembangunan Bumi
Perkemahan Pramuka ini tahap I (Tahun1970 s/.d 1973 ) dilakukan secara
Gotong Royong dimana Bupati KDH.TK II Deli Serdang, Tanah Karo, Korem
023/DT, Kodim 021/DS. PTP / PNPIX dan lain – lain banyak memberikan
andilnya. Bumi Perkemahan Pramuka
Sibolangit lapangannya berbukit – bukit terletak di kaki Gunung
Sibayak dengan udara yang sejuk dengan ketinggian 864 meter diatas
permukaan laut. Jarak Medan ke Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit + 45
km ( Medan – Brastagi + 60 KM ) Dalam areal Bumi Perkemahan terdapat
banyak sungai kecil yang airnya jernih dan curah hujan cukup tinggi.
Guna
menyiapkan areal Ex Perkebuan Teh ini menjadi Bumi Perkemahan yang
layak maka segera dimulai dari tahun 1972 s/d 1973 dengan pembangunan
yang diangap penting antara lain :
- Jalan beraspal sepanjang + 2 km oleh Pemda TK II Deli Serdang dan Pemda TK II Kab. Tanah Karo.
- Sanggar berbentuk rumah adat Karo oleh PNP IX
- 4 bh Pricel oleh Kodim 021 Deli Serdang.
- Pembukaan areal seluas + 50 ha oleh Korem 023 / DT
- Patung Selamat Datang oleh Korem 023 / DT
- Lapangan Upacara / olahraga oleh Korem 023 / DT
- Lapangan Parkir beraspal oleh Korem 023 / DT
- Pembangunan Kantor, kolam renang, jaringan air, danau buatan dan kolam ikan seluas + 2 ha.
- Penanaman pohon alpukat, cengkeh dan lain–lain oleh Korem 023 / DT.
Perluasan bangunan belum dapat
dilakukan pada waktu itu karena kesulitan biaya namun areal ini
sementara sudah dapat digunakan sebagai Camping Ground.
KEGIATAN – KEGIATAN YANG PERNAH DILAKSANAKAN DI BUMI PERKEMAHAN SIBOLANGIT MENJELANG JAMNAS 1977.
Setelah
adanya keputusan bahwa Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara
ditetapkan sebagai penyelenggara Jambore Nasional 1977 dan Kegiatan
Jamnas 1977 di areal Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit, maka Gubernur
KDH TK I Sumatera Utara langsung turun tangan.
Guna menjajaki kemampuan penampungan areal Perkemahan ini, apalagi cukup luas untuk digunakan sebagai areal Jambore Nasional 1977, maka diadakan kegiatan perkemahan – perkemahan besar antara lain :
Guna menjajaki kemampuan penampungan areal Perkemahan ini, apalagi cukup luas untuk digunakan sebagai areal Jambore Nasional 1977, maka diadakan kegiatan perkemahan – perkemahan besar antara lain :
- Lomba Tingkat III ( LT III) 1970
- Perkemaha Dasa Lomba 1971
- PERKAWITRA 1972
- Perkemahan Persami Bumi Perkemahan 1972
- Perkemahan Tutup 1974
- Perkemahan Bhatara Bhakti 1975
- Jamborette I /SU 1976
Pada tanggal 22 Mei 1972, Bumi
Perkemahan Gerakan Pramuka Sumatera Utara diresmikan oleh Bapak
Sri.Sultan Hamangku Buwono IX, yang pada waktu itu beliau menjabat
sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Dan pada saat itu Ka
Kwarda dipimpin oleh Kakak Kolonel Ichdar jabatan Danrem 023 DT
berkantor di Jalan Jambi No.23 D Medan (Gedung Eks Sutung Midle &
Hight School, khusus Kwardasu, Kompi Bhayangkara Sumatera Utara dan
Kompi Samudra Sumatera Utara) pada tahun 1975 Ka Kwarda dipimpin oleh
Kakak Kolonel Ndjadjahi Pelawi menggantikan Danrem 023 dan berkantor di
jalan Yose rizal No.3A Medan sebelumnya dipakai oleh Yayasan Cut Nyak
Dien ( APIPSU).
Pada Jamborette I
/ SU 76 yang sekaligus menjadi Repitisi Jambore Nasional 1977 telah
diajak serta Pramuka Aceh sampai dengan Lampung dan Pramuka dari luar
Sumatera Utara. Seluruhnya berjumlah 732 orang sedangkan secara
keseluruhan peserta adalah sebanyak 11.036 orang.
Untuk
pembangunan Bumi Perkemahan ini diperlukan dana yang besar maka
pembangunannya dilaksanakan secara berangsur – angsur , dimana sarana
jalan yang merupakan sarana vital di beri prioritas pertama.
Kegiatan
Pembangunan Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit sejak 1974 sampai
dengan pelaksanaan Jambore Nasional 1977 berjalan lancar dan baik
sehingga Pelaksanaan Jambore Nasional 1977 berjalan dengan baik dan
sukses.
Kemudian Ka Kwarda dijabat oleh Pangdam –II/BB yakni Kakak Mayjend Soekotjo masa bakti 1975 s/d 1977 berkantor di Jalan Merbabu No 28 Medan, bergabung dengan KAPPI, Yayasan Melati Piket Garnizun Medan.
Kemudian Ka Kwarda dijabat oleh Pangdam –II/BB yakni Kakak Mayjend Soekotjo masa bakti 1975 s/d 1977 berkantor di Jalan Merbabu No 28 Medan, bergabung dengan KAPPI, Yayasan Melati Piket Garnizun Medan.
Sejak
dipimpin oleh Pangdam II-/BB, Kwartir Daerah Sumatera Utara, mendapat
kepercayaan kesempatan oleh Kwartir Nasional sebagai tempat
penyelenggaraan Jambore Nasional ke-II Tahun 1977 di Bumi Perkemahan
Pramuka Sibolangit, maka dalam persiapan Ka Kwarda mengadakan pertemuan
di Kediaman Pangdam jalan. Sudirman No.43 Medan dihadiri oleh Bupati
Deli Serdang yang juga sebagai Andukuang Kwarda Kakak Baharuddin
Siregar, Kakak Kol.Inf A.Aziz Siregar Ka.Harian Kwarda, kakak Letkol.Inf
Wahyu Utomo Anduset Kwarda,kakak Noer Hoesin Mhd Pembantu Utama
Anduset Kwarda dengan hasil pembicaraan mendesak kepada Bapak Pangdam
untuk menyatakan kepastian hukum gedung Eks Jasdam untuk kantor
Pramuka, pada tanggal 28 Juni 1976 Ka Kwardasu menyurati Gubernur
Sumatera Utara yang dalam pernyataannya menyetujui Gedung Eks Jasdam
untuk Gerakan Pramuka dan pada tanggal 30 Agustus 1976 gedung Eks
Jasdam beralamat jalan kapten Maulana Lubis untuk direnovasi dan
setelah berjalan 3 bulan , pada tanggal 10 Nopember 1976 Pembangunan
kantor Kwardasu di mulai mengingat Jambore Nasional 1977 sudah diambang
pintu maka sejak Nopember 1976 Kwardasu Resmi menempati Gedung Kwarda
eks Jadam –II/BB. Masa pengalihan Hak Guna tanah dan bangunan AD Eks
Jasdam-II/BB kepada Gubsu tanah seluas 2118 M2 dan Walikota Medan
seluas 1810 M2 Lapangan tenis 2 tempat.
Sejak
1977 – 1980 Ka Kwardasu dijabat oleh Pangdam yang baru yakni Kakak
Brigjen TNI AD Ismail kemudian mengadakan pembangunan sarana fisik baik
Bumi Perkemahan Sibolangit maupun Gedung Kwardasu dibongkar total dan
dibangun dengan atap, seng, Asbes , Kayu eks jamnas tahun 1977.
Kegiatan Kepramukaan makin digalakkan dengan mengadakan kegiatan Pesta Seni dan Olah raga dengan keterlibatan satuan Karya yang ada di Instansi Pemerintah sehingga banyak kegiatan yang berjalan sesuai dengan Program Kerja Kwardasu dan pada saat Pangdam Berganti Ka kwardasu pun digantikan oleh Kakak Brigjen TNI AD M.Sanif masa bakti 1980 – 1981 dan satu tahun kepengurusan berganti lagi dengan Kakak Brigjend TNI AD Edi Sudrajat masa bakti 1981 s/d 1983 kemudian setelah 3 (tiga) tahun menjabat Ka Kwarda diganti lagi dengan Kakak Brigjen TNI AD Harsudiyono Hartas masa bakti 1983 s/d 1984 selama 1 (satu ) tahun dan setelah itu pada tahun 1984 s/d 1986 Kwartir Daerah Sumatera Utara dijabat oleh Kapolda Kakak Brijen Pol.Pieter Sambo yang latar belakang beliau adalah pernah sebagai Ka Kwarda di Irianjaya maka kegiatan Pramuka Sumatera Utara semakin meningkat terutama kegiatan Kesaka Bhayangkaraan sehingga 17 Kwartir Cabang, Ketua Kwartir cabangnya dipimpin oleh Kapolres masing-masing.
Kegiatan Kepramukaan makin digalakkan dengan mengadakan kegiatan Pesta Seni dan Olah raga dengan keterlibatan satuan Karya yang ada di Instansi Pemerintah sehingga banyak kegiatan yang berjalan sesuai dengan Program Kerja Kwardasu dan pada saat Pangdam Berganti Ka kwardasu pun digantikan oleh Kakak Brigjen TNI AD M.Sanif masa bakti 1980 – 1981 dan satu tahun kepengurusan berganti lagi dengan Kakak Brigjend TNI AD Edi Sudrajat masa bakti 1981 s/d 1983 kemudian setelah 3 (tiga) tahun menjabat Ka Kwarda diganti lagi dengan Kakak Brigjen TNI AD Harsudiyono Hartas masa bakti 1983 s/d 1984 selama 1 (satu ) tahun dan setelah itu pada tahun 1984 s/d 1986 Kwartir Daerah Sumatera Utara dijabat oleh Kapolda Kakak Brijen Pol.Pieter Sambo yang latar belakang beliau adalah pernah sebagai Ka Kwarda di Irianjaya maka kegiatan Pramuka Sumatera Utara semakin meningkat terutama kegiatan Kesaka Bhayangkaraan sehingga 17 Kwartir Cabang, Ketua Kwartir cabangnya dipimpin oleh Kapolres masing-masing.
Sehingga pada tahun 1996 Kontingen Jambore Nasional Sumatera Utara
mendapat prestasi yang baik. Kemudian dikarenakan pindah tugas maka Ka
Kwardasu digantikan oleh Kakak Brigjen Pol. Slamet Siddik Permana dengan
priode 1986 -1987 , kemudian berganti oleh kakak Brigjen
Pol.M.H.Ritonga hanya berjalan 1 (satu ) tahun 1987 – 1988, berganti
lagi dengan Kakak Brigjen Pol.Kunarto , walaupun berjalan 1 (satu) tahun
1988 – 1989,namun pada kesempatan beliau menjabat Ka Kwardasu beliau
hadir pada Rapat Kerja Nasional dan memberikan masukan agar Sumatera
Utara diberi kesempatan untuk melaksanakan Perkemahan Saka Bhayangkara
Nasional di Sibolangit, dikarena tugas dan jabatan beliau diberi kesempatan untuk menjabat
sebagai Kapolri selanjutnya digantikan oleh Brigjen Pol.Seno Sukarto,
1989 – 1990 Kemudian digantikan oleh Kakak Brigjen Pol Hadiman berjalan 2
tahun 1990 – 1992 , pada Tahun 1992 Sumatera Utara ditetapkan oleh
Mabes Polri sebagai tempat Penyelenggaraan Pertikara Nasional dan dibuka
langsung oleh Kapolri Kakak Jenderal.Pol. Kunarto.
Selanjutnya
Ka Kwardasu digantikan oleh Kakak Brigjen Pol.Momo Kelana masa bakti
1992 s/d 1993 dan berganti dengan Kakak Brigjen Pol.Soebandy masa bakti
1993 s/d 1994. Kegiatan Tetap berjalan Ka Kwarda selalu berganti
Kwartir Daerah Sumatera Utara tetap aktif melaksanakan kegiatan
sebagaimana program yang telah ditetapkan.
Sejak tahun 1994 s/d 1995 Ka Kwarda digantikan oleh Kakak Roesmanhadi, Namun kegiatan Kwartir Daerah Sumatera Utara tetap berjalan sesuai dengan Program Kerja yang telah ditetapkan pada Rapat Kerja yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Sejak tahun 1994 s/d 1995 Ka Kwarda digantikan oleh Kakak Roesmanhadi, Namun kegiatan Kwartir Daerah Sumatera Utara tetap berjalan sesuai dengan Program Kerja yang telah ditetapkan pada Rapat Kerja yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Selanjutnya
Ka Kwarda diserah terima kan kepada Kapolda yang baru yakni Kakak
Brigjen Pol.Nana S.Permana masa bakti 1995 – 1996, dan setahun kemudian
berganti lagi dengan Kakak Brigjen Pol.M.Nurdin , 1996 – 1997 Kakak
Brigjen Pol.M.A.Sambas, 1997 -1998, Kakak Brigjen Pol.Soetiyono 1998 –
1999, kemudian berganti lagi Brigjen Pol.Soetanto 1999 – 2000 , dan
yang terakhir dijabat oleh Kepolisian yakni Kakak Brigjen Pol.Hotman
Siagiaan 2000 – 2001.
Melihat
perkembangan Gerakan Pramuka di Sumatera Utara, yang Ka Kwarda dipegang
oleh Kapolda hanya bisa menjabat 1 (satu) tahun maka pada tahun 2001
tepatnya pelaksanaan Musyawarah daerah Sumatera Utara , di masukkan
didalam calon kepengurusan Kwarda dari pihak kalangan birokrat, maka
dibuatlah penjaringan oleh Panitia bekerjasama dengan pihak Gubernur
Sumatera Utara agar Ketua kwartir dijabat oleh Pejabat yang aktif di
Pemerintahan, maka terpilih Ketua Kwartir Daerah Sumatera pada
Muyawarah Daerah Tahun 2000 Kakak Drs. H. Amansyah Nasution yang saat
itru menjabat sebagai Asisisten-III Gubenur Sumatera Utara, masa Priode
2001 – 2006, setelah dijabat oleh Pejabat Eselon ternyata ada beberapa
keuntungan bagi Gerakan Pramuka khususnya masalah Anggaran yang akan
diusulkan melalui APBD ditingkat Provinsi selalu diperhatikan sehingga
APBD bertambah sedikit demi sedikt baik unutk bantuan di Tingkat
Provinsi sampai di Daerah masing-masing .
Kegiatan
kepramukaan baik Daerah, Nasional, sampai kegiatan Internasional,
Kwartir Daerah Sumatera Utara tetap mengirimkan peserta. Pembangunan
Kantor serta perawatan Bumi Perkemahan Pramuka terus dijalankan dan
disesuaikan dengan anggaran yang ada ,sampai akhir masa bakti.
Pada
Musyawarah Daerah tahun 2006 Ketua Kwartir Daerah Sumatera Utara ,
masa bakti 2006 – 2010 terpilih kembali Kakak Drs. H. Amansyah Nasution
,MSP . pada priode ke II ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di tingkat Cabang / Menyebar Kegiatan Nasional pun
selalu dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit.
Namun
sejak bergulirnya Era Reformasi keberadaan Bumi Perkemahan Sibolangit
menjadi kacau dengan tindakan dari masyarakat yang tidak bertanggung
jawab menjarah dan menempati hampir sebagian areal Bumi Perkemahan
Sibolangit. Akibatnya walaupun
ada kegiatan – kegiatan baik yang berskala Nasional maupun Regional
yang memakai lokasi Bumi Perkemahan Sibolangit namun frekwensinya
sangat sedikit sekali. Sudah
berbagai upaya dilakukan namun dikarenakan, adanya pihak-pihak tertentu
yang mengambil keuntungan dan kesempatan sehingga proses demi proses
selalu mengalami kendala. Kwartir
Daerah Sumatera utara, hanya bisa berharap kepada para pejabat
terutama kepada Bapak Gubernur Propinsi Sumatera Utara selaku
Kamabidasu bagaimana solisi untuk :
- Mengamankan Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit dari penggarap - penggarap.
- Mengamankan lokasi Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit dengan memagar dan membagi – bagi kepada Pemko / Pemkab se Sumatera Utara dan Pemko Medan bertanggungjawab atas pembagian arealnya dengan mengadakan pengembangan dan pembangunan lokasinya dan memanfaatkannya.
- Meningkatkan volume kegiatan – kegiatan Kwartir yang bersifat Regional dan Nasional dan jika mungkin Internasional.
- Menambah sarana dan prasarana
- Adanya kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan unsur Pendidikan lainnya.
Demikian Sejarah Kwartir Daerah
Gerakan Pramuka Sumatera Utara disalin dan diterangkan berdasarkan
petunjuk dan laporan – laporan kegiatan yang pernah dilaksanakan di
Kwartir Daerah Sumatera Utara.
(sumber http://kwardasumut.org/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar